Sabtu, 10 Januari 2009

ETIKA BERSAHABAT

KAMI ADALAH CHAROETH
DELAPAN SAHABAT YANG MENGIKRARKAN PERSAHABATAN KAMI PADA TANGGAL. 27 SEPTEMBER 1992 BERIKUT INI ADALAH SEBUAH BUKU PERSEMBAHAN DARI KAMI UNTUK TEMAN-TEMAN SEMUA. MUDAH MUDAHAN BUKU INI BISA BERGUNA UNTUK PERSAHABATAN TEMAN-TEMAN SEMUA.
KARNA SAHABAT ADALAH CAHAYA
KARNA SAHABAT ADALAH KEKASIH
KARNA SAHABAT ADALAH CINTA
KARNA SAHABAT ADALAH SEGALANYA

Alhamdulillah, Segala Pujian Hanya Milik Allah, Dzat yang menguasai alam dan yang merajai hari pembalasan. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul NYA Muhammad S.A.W penunjuk jalan kebenaran yang penuh dengan keselamatan bagi umatnya. Demikian pula para keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai hari pembalasan kelak.

Dihadapan pembaca saat ini adalah sebuah buku yang telah diberi judul D E L A P A N suatu persembahan dari anak Charoeth yang menguraikan secara rinci tentang persahabatan charoeth dan menerangkan setiap bab yang terdapat dalam buku ini.

Sebagaimana telah diketahui isinya adalah mengenai tarikh perjalanan charoeth, adab bergaul dengan sesama, adab dalam persahabatan, hukum dan kode etik charoeth, motto charoeth, masa depan charoeth, dan pembagian tugas personil charoeth.

Akhirnya kami persilahkan pembaca untuk membaca dan mengkaji isinya dengan harapan agar dapat mengambil manfaat yang sebenarnya dari buku ini.






27 SEPTEMBER 1992
PENGANTAR JUDUL

Dengan Rahmat Allah SWT,akhirnya pada tanggal 27 September 1992 terbentuklah wadah persahabatan yang sampai sekarang ini masih berdiri. Dalam melarutkan beraneka rasa kenikmatan, menuangkan berbagai atsar keindahan serta untuk menghadapi berbagai tantangan zaman.

Etika dalam persahabatan yang tertuang baik tersurat maupun tersirat hendaknya dijadikan pijakan demi langkah perjalanan yang bermanfaat guna menunaikan hak Allah SWT dalam persahabatan kita.

Lambang persahabatan charoeth mempunyai makna yang indah dan apabila kita kaji adalah sebagai berikut :






Lambang © yang memiliki tiga titik yakni tiga bentuk persahabatan
Lambang (T) yang memiliki dua titik yakni 2 tugas terhadap teman
Garis pemisah (-) yang berada ditengah-tengah dua bentuk tulisan yakni melambangkan agar berada pada urusan tengah
Huruf H dan T yang terbentuk oleh garis vertikal dan horizontal melambangkan agar kita hablum minallah dan hablum minanas.
Huruf o yakni dalam satu wadah yang utuh atau dalam lingkaran yang utuh
Huruf R yang menyerupai angka 12 yakni 12 adab dalam persahabatan.

Agenda masa depan charoeth sebaiknya dilakukan bersama - sama saling bahu membahu untuk kesuksesannya.

Perjalanan masa depan charoeth berada ditangan masing-masing, maka berlayarlah pada perahu diatas air dan jangan sekali-kali dalam perahu yang tak ada airnya.

Alangkah indahnya dalam persahabatan kita niatkan ikhlasan lillahi ta’ala, maka...

Nampaklah segala keindahan charoeth.


-DELAPAN-









c h a r o e t h

Charoeth merupakan sebuah perjalanan panjang dalam suatu persahabatan yang telah terbentuk sejak tanggal 27 september 1992 dengan anggota berjumlah 8 orang yakni : Boon, Salloy, Ifay, Ipank, Hamid, Dicky, Zai, dan Akuy. Juga adalah merupakan sebuah lambang kasih sayang bagi persahabatan mereka. Melalui suatu wadah persahabatan tersebut, mereka berkeyakinan serta mempunyai tujuan yang sama untuk terciptanya persahabatan yang sempurna melalui jalinan kasih sayang, saling mengisi, saling berbagi, saling menciptakan kedamaian, serta mengeratkan ukhuwah islamiyah melalui satu jalan yang sama menuju keridhoan yang agung dari Allah SWT serta mendapatkan taufiq NYA dalam menunaikan hak - hak di dalam persahabatan.

Disamping itu, charoeth merupakan sebagian kisah tentang hidup mereka sekaligus telah menjadi saksi tentang perjalanan delapan orang dalam menunaikan persahabatannya yang lama terbina.

Adapun charoeth terbentuk karena adanya persamaan dari sifat-sifat yang disukai dalam suatu persahabatan juga persamaan keinginan dalam faedah – faedah yang diinginkan. Oleh karena itulah, charoeth terus menuntut untuk kebersamaan dalam keadaan suka dan duka dan kebersamaan dalam menghadapi masa akan datang maupun masa sekarang. Namun, kebersamaan itu tak akan terjalin ketika seseorang tak mengerti akan hak-haknya terhadap temannya serta adab – adab yang terdapat dalam persahabatan.

Wahai orang yang bersahabat, ketahuilah sesungguhnya terdapat 3 macam golongan dalam hakmu: mereka itu adalah teman – teman, orang awam yang belum dikenal sebelumnya dan para kenalan. 3 macam tujuan berteman, 3 macam orang yang engkau jadikan teman, serta 2 tugasmu dalam menunaikan persahabatan.

Apabila engkau bergaul dengan orang awam yang belum dikenal sebelumnya maka adabmu diwaktu duduk dengan mereka ialah antara lain : tidak ikut dengan pembicaraan mereka, sedikit mendengarkan cerita-cerita mereka yang buruk dan perkataan mereka yang dusta, mengabaikan apa yang terjadi dari perkataan mereka yang buruk, menghindari banyak pertemuan dengan mereka dan tidak menampakkan kebutuhan pada mereka, mengingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut dan nasehat agar mereka mau menerimanya. Karena hati orang awam cepat berubah, maka jika nasehat tidak bermanfaat, sebaiknya engkau berpaling darinya.

Adapun golongan yang kedua yaitu para sahabat/teman. Apabila sudah terjalin hubungan dengan mereka, maka engkau harus menunaikan semua adab yang terdapat dalam persahabatan.
Adapun adab dalam persahabatan yang termaktub dalam kitab maroqil ubudiyah sebuah karya Syeikh Nawawi al-Bantani menerangkan ada 12 adab/hak dalam persahabatan. Diantaranya adalah :

1) Mengutamakan temannya dalam pemberian harta. Jika tidak bisa melakukan ini, maka ia beri temannya dari hartanya disaat temannya membutuhkan, walaupun sedikit. Alhasil, pertolongan dengan harta terhadap saudara saudara ada tiga tingkatan :
Tingkatan terendah adalah bila engkau tempatkan temanmu dalam kedudukan hamba atau pelayanmu. Maka engkau penuhi kebutuhannya dari kelebihan hartamu. Bilamana ia mempunyai sedang engkau mempunyai kelebihan dari hartamu, maka engkau beri ia sebelum ia meminta. Karena jika ia memintanya kepadamu, maka itu adalah puncak kecerobohan terhadap hak saudara.
Tingkatan kedua engkau tempatkan dia dalam kedudukan dirimu dan engkau rela ia ikut menikmati hartamu.
Dan tingkatan tertinggi yaitu engkau utamakan dia diatas dirimu dan engkau dahulukan kebutuhannya bila sama-sama mempunyai keperluan. Ini adalah tingkatan pada shidiq dan puncak pada tingkatan orang-orang yang saling mencintai.

2) Menolong dalam jiwa dalam memenuhi kebutuhan atas kemauan sendiri tanpa menunggu permintaan. Hal itu lebih menampakkan tawadhu’ dan ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan seperti menolong dengan harta. Maka yang terendah adalah memenuhi kebutuhan ketika diminta dan dalam keadaan mampu, tetapi dengan wajah berseri seri dan menampakkan kegembiraan.
3) Menyimpan rahasia yang disampaikan temannya kepadanya dan tidak menyampaikannya kepada orang lain sama sekali maupun kepada temannya yang paling akrab dan tidak menyingkapnya sekalipun setelah pemutusan hubungan dan mengalami kerusuhan. Karena hal itu adalah tabiat yang hina dan batin yang buruk. Dan menutupi kejelekan yang diketahuinya baik tanpa setahu temannya, meskipun berkaitan dengan larangan Allah SWT demi menutupi kejelekan sebagaimana dianjurkan, sekalipun dalam keadaan putus hubungan. Dan tidak menyampaikan sesuatu yang menyedihkan dari celaan orang kepadanya. Ringkasnya ialah tidak menyampaikan yang tidak disukainya, kecuali bila wajib baginya mengucapkan sesuatu tentang amar ma’ruf dan nahi munkar dan ia tidak menemukan rukhsah untuk diam. Ketika itu ia tidak peduli untuk tidak menyukainya, karena hal itu merupakan kebaikan.
4) Menyampaikan sesuatu yang menyenangkan berupa pujian orang kepadanya disamping menampakkan kegembiraan, karena menyembunyikan hal itu merupakan kedengkian belaka. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya adalah : “ apabila seseorang dari kamu mencintai saudaranya, hendaknya ia mengabarinya, hendaklah ia mendengarkan dengan baik ketika temannya berbicara dan tidak menyelidiki keadaanya. Bila mana melihatnya dijalan atau sedang menunaikan sesuatu keperluan, janganlah ia menanyainya tentang tujuan kepergiannya. Barangkali ia merasa berat menyebutnya.
5) Hendaklah ia memanggil temannya dengan nama yang paling disukainya dan memujinya dengan menyebut kebaikannya yang ia ketahui, karena hal itu termasuk sebab terbesar untuk menimbulkan kecintaan begitu pula dengan memuji keluarganya, hingga ilmu dan karangannya tanpa berdusta dan berlebihan. Hendaklah ia berterima kasih kepadanya atas kebaikannya atas dirinya. Ini sesuai dengan kitab al-ihya bahka ia berterima kasih atas niatnya, meskipun telah terlaksana. Ali RA berkata : “ Barang siapa tidak memuji saudaranya/ temannya atas niatnya yang baik, maka iapun tidak memujinya atas perbutannya yang baik ”. hendaklah ia membela temannya bila ada yang menyinggung kehormatannya sebagaimana ia membela dirinya. Ini lebih besar pengaruhnya dalam menimbulkan kecintaan, karena hak persaudaraan adalah berusaha keras dalam melindungi dan membela teman serta menegur dan memarahi siapa yang mengganggunya. Rasulullah mengumpamakan dua orang saudara dengan dua tangan, yang satu mencuci yang lain, adalah supaya saudara yang satu menolong saudara yang lain. Hendaklah ia menasehati temannya dengan lemah lembut dan secara tersamar bila ia perlu menasehatinya. Hal itu dilakukannya dengan menyebut kejelekan-kejelekan perbuatan itu dan faedah – faedah bila meninggalkannya serta mengingatkannya akan akibat buruk perbuatan itu di dunia dan di akherat supaya ia berhenti melakukannya. Akan tetapi patutlah ia lakukan itu dengan diam – diam tanpa diketahui seorangpun. Apabila dilakukannya dihadapan orang banyak, maka itu adalah keburukan dan kecemaran. Dan apabila dilakukan dengan diam-diam, maka itu adalah kasih sayang dan nasehat yang sebenarnya. Assyafi’i RA berkata : “ Barang siapa menasehati saudaranya dengan diam-diam, maka iapun telah menasehatinya dengan membaguskannya sedangkan siapa yang menasehatinya secara terang – terangan, maka iapun telah mencemarkan dan menjelekkannya “.
6) Hendaklah ia maafkan kesalahannya dalam agamanya karena dalam melakukan maksiat atau kurang memenuhi hak persaudaraan, walaupun ia sanggup imbalannya, karena sikap itu lebih besar pahalanya. Janganlah ia menegurnya dengan kebencian. Adapun pelanggaran agama seperti perbuatan maksiat atau terus menerus melakukannya, maka nasehatilah ia dengan lemah lembut supaya ia kembali menjadi baik. Adapun kesalahan terhadap dirinya, maka tiada perselisihan bahwa yang lebih utama adalah memaafkan dan menanggungnya. Telah dikatakan : “ Patutlah engkau mencari 70 udzur bagi kesalahan saudaramu. Jika hatimu tidak menerimanya, maka salahkan dirimu, betapa kerasnya engkau, ia mengajukan 70 udzur kepadamu, namun engkau tidak menerimanya. Maka engkaulah yang tercela, bukan temanmu. Jika ia tidak bisa menerima perbaikan, maka jika sanggup sebaiknya engkau jangan marah. Akan tetapi hal itu tidak mungkin. Assafi’I telah berkata : “ Barang siapa yang dibangkitkan kemarahannya sedang ia tidak marah, maka ia adalah keledai. Dan barang siapa yang diminta kerelaanya sedang ia tidak rela maka ia adalah setan. Maka janganlah engkau menjadi setan atau keledai jika tidak mau menerima.
7) Mendo’akannya ketika berada sendirian dimasa hidupnya dan sesudah matinya dengan segala yang disukainya bagi dirinya dan keluarganya. Maka engkau dokan dia sebagimana engkau mendoakan dirimu. Janganlah engkau bedakan antara dirimu dan dia, karena doamu bagi dirinya sama dengan doanya bagi dirimu. Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Apabila seseorang berdoa bagi saudaranya dalam keadaan sendirian, malaikat berkata : dan bagimu seperti itu. Dalam lafaz ini Allah berfirman : denganmu aku mulai. Disebutkan dalam hadist ‘ dikabulkan doa seseorang bagi saudaranya tidak seperti yang dikabulkan baginya mengenai dirinya. Dalam hadis disebutkan : “ Doa seseorang bagi saudaranya tidak ditolak “.
8) Tetap setia mencintainya sampai mati terhadap keluarganya ( anak-anaknya ) dan para kerabatnya setelah temannya meninggal seperti sebelumnya. Karena cinta itu sesungguhnya dimaksudkan untuk akherat. Maka jika terputusnya sesudah mati, sia-sialah amal dan usahanya.
9) Hendaklah ia berusaha meringankan dan tidak membebaninya dengan sesuatu yang memeberatkannya. Maka janganlah meminta darinya sesuatu kedudukan atau harta untuk menghindari kejemuan yang menimbulkan perpecahan. Janganlah memaksanya bersikap tawadhu kepadanya, tetapi ia mengharapkan ridho Allah dengan kecintaannya untuk mencari berkah dengan do’anya dan kesenangan ketika berjumpa dengannya untuk memelihara agamanya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menunaikan hak-hak NYA dan menaggung bebannya. Dan menampakkan kegembiraan atas semua kegembiraan yang dialaminya serta menampakkan kesedihan atas gangguan yang dialaminya. Ia sembunyikan dalam hatinya seperti apa yang nampak sehingga ia benar- benar tulus dalam kecintaannya, baik dalam keadaan diam-diam maupun terang-terangan. Karena keikhlasan dalam persaudaraan / persahabatan adalah kesamaan sikap pada ucapan dan didalam hati, dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan, dihadapan jemaah maupun dalam keadaan sendirian. Barang siapa tidak ikhlas dalam persahabatannya maka, maka iapun munafiq. Bilamana bathin menyembunyikan dendam dan kedengkian, maka putus hubungan lebih baik daripada persahabatan. Seorang bijak berkata : ‘ Teguran yang nyata lebih baik daripada dendam yang tersembunyi “. Apabila seseorang ingin mengetahui kecintaan temannya kepadanya, hendaklah ia melihat kecintaannya kepada temannya itu. Tanyailah hatimu tentang kecintaan orang lain itu adalah saksi yang tidak pernah menerima suap, janganlah kamu tanyai mata tentang kecintaan itu karena ia akan menunjukkan lain dari yang tersembunyi dalam hati.
10) Mendahului memberi salam ketika berjumpa dengannya. Demikian pula ia lakukan terhadap orang yang tidak dikenalnya dan melapangkan tempat duduk baginya dalam majelis dan engkau panggil dia dengan nama yang paling disukainya.
11) Keluar dan menyambut serta mengantarkannya ketika temannya berdiri demi menghormatinya kecuali bila ia melarangnya.
12) Diam ketika temannya berbicara hingga ia selesaikan bicaranya dan tidak mencampuri pembicaraannya. Memenuhi undangannya bila ia mengundangnya, dan menjenguknya bila ia sakit walaupun sekali. Menghadiri jenazah keluarganya bila meninggal dunia walaupun tidak mengimami sholat jenazah.

Maka siapa saja yang tidak menyukai pada saudaranya seperti ia sukai bagi dirinya, maka persaudaraannya adalah nifaq. Dan persaudaraan itu akan menjadi berat baginya di dunia dan di akherat.

Hak persaudaraan itu berat, tidak ada yang sanggup memenuhinya kecuali orang yang bijaksana. Tidaklah diragukan bahwa pahalanya banyak. Tidak ada orang yang memperolehnya kecuali orang yang mendapat taufiq.

Dan yang ketiga yaitu golongan para kenalan. Maka waspadalah terhadap mereka, karena engkau tidak menemukan kejahatan kecuali dari orang yang dikenalnya. Adapun teman, maka ia akan membantumu. Adapun orang tak dikenal, maka ia tidak menganggumu.

Sesungguhnya kejahatan itu timbul dari para kenalan yang menampakkan persahabatan dengan lisan mereka, tetapi menyembunyikan permusuhan dalam batin mereka. Maka sedikitlah berhubungan dengan para kenalan sedapat mungkin. Apabila engkau terpaksa bergaul dengan mereka di majelis, masjid atau ditempat lain didalam maupun diluar negaramu maka janganlah meremehkan seorangpun dari mereka karena engkau tidak tahu barangkali ia lebih baik darimu disisi Allah SWT.

Alqomah bin Milhan rahimahullah telah mengumpulkan dalam wasiatnya kepada anaknya menjelang wafatnya. Ia berkata : “ Hai, anakku, apabila engkau ingin berteman dengan seseorang, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau melayaninya dengan perkataan dan perbuatan, ia melindungimu dalam kehormatan, jiwa dan hartamu. Jika engkau berteman dengannya, maka ia menghiasimu. Jika engkau tidak mempunyai biaya, maka ia menanggungnya dan mencukupimu.

Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berbuat baik kepadanya, maka ia membalasmu atau bila engkau berbuat sesuatu kebajikan, ia membantumu. Jika ia melihat kebaikan darimu, ia menyebutnya. Dan jika melihat perbuatan buruk darimu, iapun menutupinya.

Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau meminta sesuatu darinya, ia memberimu. Jika engkau diam, ia memulaimu. Dan jika bencana menimpamu, ia menolongmu. Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau mengatakan sesuatu, ia benarkan perkataanmu. Apabila engkau berusaha mengatasi suatu perkara yang ia suruh melakukannya, maka ia membantu dan menolongmu. Dan jika kalian berselisih tentang sesuatu, maka ia lebih mengutamakan engkau”.

Wahai orang yang bersahabat ketahuilah pula terdapat dua tugas didalam mencari teman. Pertama engkau harus mengetahu sarat – sarat mencari teman diantaranya ialah ; pertama, carilah teman yang berakal. Kedua, akhlak yang baik. ketiga, janganlah berteman dengan orang yang fasiq yang terus menerus melakukan maksiat besar, karena tidak ada faedah berteman dengannya. Al-Ghazali berkata : “ Hindarilah berteman dengan orang fasiq, karena penyaksian kefasikan dan maksiat terus menerus menghilangkan dari hatimu kebencian terhadap maksiat dan memudahkan bagimu untuk berbuat maksiat. Keempat, bertemanlah dengan orang yang tidak tamak terhadap dunia. Berteman dengan seseorang yang tamak terhadap dunia adalah racun yang mematikan, karena tabiat diciptakan untuk meniru dan mengikuti temannya. Bahkan tabiat yang baik mencuri dari tabiat yang fasiq dari jalan yang tidak diketahui manusia. Pergaulan dari teman yang tamak menambah ketamakanmu dan berteman dengan orang yang zahid menyebabkan kezuhudanmu dan menambah kezuhudanmu oleh karena itu tidak disukai berteman dengan pencari dunia dan dianjurkan berteman dengan orang – orang yang menyukai akherat. Kelima, berkata benar, maka janganlah berteman dengan orang pendusta, karena engkau tidak tahu keadaannya yang sebenarnya. Orang macam itu bagaikan fatamorgana yang mendekatkan sesuatu yang jauh darimu dan menjauhkan yang dekat darimu. Janganlah berteman dengan orang penakut, karena ia akan membiarkanmu dan lari disaat menghadapi bahaya.
Wahai orang yang bersahabat, apabila engkau mencari teman untuk akheratmu, maka janganlah perhatikan padanya, kecuali agama. Dan apabila engkau mencari teman untuk duniamu, maka janganlah perhatikan, kecuali akhlak yang baik dan keadaan yang menyebabkan kebaikan. Dan apabila engkau mencari teman untuk menghibur hatimu, maka janganlah perhatikan padanya, kecuali keselamatan dari kejahatan dan cobaan serta penipuannya.

Wahai orang yang besahabat, diantara rang – orang yang engkau jadikan teman ada 3 macam sebagaimana dinukil leh Al-ghazali dari al-Ma’mun. salah satu dari mereka adalah seperti makanan yang selalu dibutuhkan, yaitu para ulama. Yang satu lagi perumpamaannya adalah seperti obat yang dibutuhkan dalam waktu tertentu. Perumpamaan lainnya seperti penyakit. Ia tidak dibutuhkan sama sekali, tetapi terkadang seseorang dicba dengannnya. Yakni ia diuji berkumpul bersama orang yang sifatnya seperti penyakit, pendusta dan penakut. Maka haruslah engkau bersikap lunak kepadanya guna menyelamatkan diri darinya dan menolak kejahatannya.

Bersikap lemah lembut kepada orang – orang dengan perkataan dan perbuatan diberi pahala seperti pahala sedekah. Dalam menyaksikan orang semacam itu terdapat faedah besar jika engkau berhasil mengatasinya. Yaitu engkau saksikan hal ihwal perbuatan - perbuatannya yang buruk sehingga engkau menjauhinya. Orang yang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain sedangkan orang yang sengsara ialah orang yang kejelekannya mengungguli kebaikannya. Orang mukmin ialah cermin orang mukmin lainnya. Maka ia mengukur dirinya dengan orang lain dalamhal ihwal dan perkataan yang disukai maupun yang tidak disukainya.

Al-kisah Nabi Isa As adalah orang yang paling bagus adabnya terhadap sesama, sedangkan ia tak mempunyai ayah. lalu siapakah yang mengajarinya adab tersebut ? ketahuilah, sesungguhnya Ia mempelajarinya dengan melihat kebodohan orang yang bodoh, lalu ia menjauhinya.












Susunan Kepanitiaan Charoeth
Periode 2006 / 2007




CHAROETH
Sekretariat : JL. KH.Musa No.5 Kp.Tegal Rt.15/03 Ds. Kedung Dalam Kec. Mauk Kab. Tangerang - Banten 15530 Hp. 0856 9369 2963


NOTULEN PERTEMUAN CHAROETH

I. Hari /Tgl Pertemuan : 18 Juni 2007
2. Jumlah Peserta : 8 orang
3. Tempat : Rumah
Kediaman Boon’s
4. Pembicara : 1. Boonyani
2. Salloy
3. Ofay
4. Ipank
5. Zai
6. Hamid
7. Akuy
8. Dicky
5. Topik Pertemuan : Menyambut HUT
Charoeth ke-15

Kesimpulan Pertemuan :

1.Salloy ( Ketua charoeth periode tahun 2006/2007 )
“ Kemajuan dibidang silaturahim telah berkembang sedikit demi sedikit walaupun agaknya masih dirasa belum maksimal “.

2.Bunyani (Sekretaris Periode tahun 2006/2007)
“ Ditingkatkannya kembali rasa silaturahmi menuju ikatan yang lebih erat demi keberhasilan dan pencapaian yang diinginkan sehingga dapat memupuk rasa saling mencintai, saling memerlukan, serta saling berbagi, dsb”.
3.Ipank ( Bendahara charoeth periode tahun 2006/2007 )
“ Tercapainya peningkatan ekonomi charoeth melalui bina usaha charoeth “.

4.Dicky
“ Ekspresikan diri melalui berbagai karya”

5.Zai
Teman adalah penghibur ketika kita tertimpa musibah, pendamping disegala arah. serta Mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada personil charoeth “.

6.Hamid
“ Menunjukkan jati diri charoeth dengan berinteraksi terhadap masyarakat umumnya, dan khususnya charoeth itu sendiri”.

7.Akuy
“ Pengulasan Materi sebelumnya”.

8.Ofay
“ Kebersamaan bisa dicapai dengan hati yang ikhlas ”.

Setelah nara sumber memberikan materi kemudian rapat ditutup dengan acara makan malam ( wenak tenan )




SEKRETARIS



BOON’S Kedung Dalam, 18 Juni 2007

Ketua Charoeth



SALLOY

CHAROETH
Sekretariat : JL. KH.Musa No.5 Kp.Tegal Rt.15/03 Ds. Kedung Dalam Kec. Mauk Kab. Tangerang - Banten 15530 Hp. 0856 9369 2963


NOTULEN PERTEMUAN CHAROETH

I. Hari /Tgl Pertemuan : Jum’at, 05 mei 2007
2. Jumlah Peserta : 7 orang
3. Tempat : Rumah
Kediaman Zai
4. Pembicara : 1. Boonyani
2. Salloy
3. Ofay
4. Ipank
5. Zai
6. Hamid
7.Dicky
Akuy Tidak dapat hadir dalam pertemuan ini dikarenakan sesuatu pekerjaan yang tak dapat ditinggalkan.

5. Topik Pertemuan : Pembentukan -kepanitiaan periode 2006 / 2007

Kesimpulan Pertemuan :

1.Salloy
“ materi persiapan HUT Charoeth 2006, syukuran, sayapan, dan buka bersama bulan ramadhan “.

2. Bunyani
“ materi ulasan “

3.Ipank
“ ID Card, menyerahkan pas photo 2x3, hiburan diadakan “

4.Dicky
“ menyetujui pembuatan ID Card “

5.Zai
“ pembuatan costum Charoeth 2007-2008 “

6.Hamid
“ Administrasi dan keuangan harus lunas sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan“

7.Akuy
“ – “
8.Ofay
“ tercapainya pembentukan charoeth periode 2006 / 2007 “

Setelah nara sumber memberikan materi kemudian rapat dilanjutkan dengan mengisi acara Tanya jawab serta pembentukan kepanitiaan charoeth periode 2006 / 2007




SEKRETARIS



BOON’S Kedung Dalam, 05
Mei 2007

Ketua Charoeth



SALLOY











DUA PULUH TUJUH SEPTEMBER SEMBILAN DUA
Oleh : Boon’yani garual 2007

Dalam kisah ini, persahabatan akan dan terus berjalan seiring waktu berputar dan akan tetap melangkah menuju satu kesaksian dimana cinta itu akan nampak didalam relung hati kami .

Untuk semua itu, kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan demi persahabatan yang abadi walau berliku aral melintang, serta rintangan ada menghadang.

Akan tetapi keduanya adalah dan hanyalah penghalang didalam perjalanan maka Tak ada bagi kami semua halangan serta rintangan dan semua itu insya Allah akan kami jadikan tantangan demi persahabatan yang erat untuk selamanya.

Pengabdian serta pengorbanan yang akan kami lakukan adalah dalam dasar keikhlasan demi persahabatan yang utuh, serta bertujuan untuk mendapatkan pahala yang akan diperoleh. Tentunya sebuah pengabdian, pengorbanan itu dapat dilakukan dengan menunaikan hak kita dalam bersahabat sehingga kita dapat merasakan hal terindah dalam persahabatan ini.

Untaian - untaian makna yang ada dalam persahabatan charoeth, telah dapat dirasakan dalam puluhan tahun lalu dan sampai saat ini kamipun masih merasakan betapa indah persahabatan itu, yakni dalam persahabatan charoeth.

Lorong yang panjang namun dalam langkah kita yang panjang pula, dapat kita tempuh bersama-sama menuju cita – cita, menuju cinta, menuju kebahagiaan yang hakiki bukan dalam kebahagiaan yang semu.

Uraian demi uraian tentang cinta persahabatan charoeth telah menjadi makna keabadian tentang kehidupan yang pernah dijalani. Maka Setapak terukir kisah cinta di hari ini.

Hari ini yang mana dalam kelahiran cinta kita dalam sebuah persahabatan yang terus kita nyanyikan dengan lantang pada setiap denyut nadi, semoga membawa kedamaian dalam kalbu pada diri dan jiwa kita masing - masing.

Tak berartilah bagi kita harta, jika harus berpisah dengan sahabat - sahabat tercinta. Ketahuilah, harta adalah pemisah kita juga bisa pemersatu kita. Dan…

Upaya kita adalah agar meneruskan kesaksian kita, ikrar dan janji kita yang senantiasa dapat mengiring kita pada jejak persahabatan yang kuat dan erat.

Jejak – jejak itulah yang telah menorehkan sebuah cerita, melukiskan suatu rahasia yang terungkap pada tali – tali yang erat menjadi kebersamaan dan kecintaan pada sesama.

Uluran tangan kita, berderma dengan cinta kita, agar semua dapat merasakan pula makna dari sebuah cinta yang melekat pada setiap darah jiwa kita.

Harus pula kita ketahui, bahwa sesungguhnya kehidupan charoeth adalah suatu kehidupan yang tak dapat dirasakan dalam kehidupan lain. Karenanya itu charoeth ialah cerita yang terindah, cerita seperti adanya kristal dipagi hari.

Sebuah kisah yang terukir pada kristal – kristal yang terpancar pada pagi hari serta embun yang membiaskan sinar kesegala warna pagi.

Embun kehidupan dipagi hari itu yang senantiasa menyiratkan warna kesejukan dan ketentraman dalam butiran - butiran cinta dan kedamaian hati.

Pancaran warna-warna pagi serta pantulan sinar mentari pagi hari ikut pula menandai hari – hari kebahagiaan charoeth yang terindah dalam kisah pelukan embun kesejukan itu.

Tetapi, tataplah oleh kedua mata kita tentang embun yang sirna oleh keindahan sinar pagi hari. Oleh karenanya, janganlah kita terlena dalam keindahan sementara kita lupa bahaya yang akan mengancam pada persahabatan. Seperti yang kita ketahui keindahan dapat dirusak dengan keindahan pula.

Ejaan demi ejaan kisah tentang persahabatan charoeth pada masa silam patutlah kita baca kembali demi hari esok yang baik dan lebih baik dalam persahabatan kita.

Masa lalu merupakan masa dimana kaki persahabatan kita telah melangkah. Disanalah kita dapat melihat suatu jalan yang semestinya kita benahi.

Berusaha, berjuang serta berdoa demi suatu persahabatan yang diinginkan adalah hal nyata dedikasi kita terhadap charoeth.


Enggan berbagi, enggan bersilaturahim adalah bentuk nyata pembangkangan terhadap etika charoeth.

Roda akan berputar. Nadi kita akan melambat berdenyut bahkan sampai nadi tak berdenyut. Kita berharap persahabatan kita tak terlupakan, persahabatan tuk selamanya.

Sementara, dengan kokohnya persahabatan kita. Senantiasalah tetap bersyukur atas Rahmat-NYA yang telah mempersatukan kita kepada suatu persahabatan yang saat ini masih kita nikmati.

Esok, lusa atau nanti kita dapat melihat bersama-sama menikmati suatu cerita yang indah menatap suatu monument kita yang tinggi dimana monument tersebut bersaksi tentang cinta kita, cinta yang berdiri tegak diatas langit nun jauh disana.

Memancarkan cahaya kasih sayang, menghamparkan sinar kedamaian dalam hamparan rumput-rumput kesejukan dalam muka bumi ini.


Bumi yang kita pijak, bumi yang kita sentuh seperti menguraikan jalan bagi kita lorong-lorong cahaya dimasa depan untuk kita lalui bersama sama dalam seteguk rasa kebersamaan.

Inilah kehidupan persahabatan kita yang menuntut kita tetap dalam kebersamaan, Saling mengisi, saling berbagi, saling percaya, melindungi dan membela kehormatan temannya.

Lembaran hari demi hari cerita persahabatn charoeth telah menjadi sebuah lambang yang penuh dengan makna sejati tentang lingkaran kehidupan yang tak lepas pada rasa kemanusiaan, rasa human yang harus dan selalu dijunjung tinggi oleh dunia kita agar menjadi simbol bagi keutuhan persahabatan seutuhnya bagi langkah charoeth dihari esok.

Ayunan langkah kaki persahabatan yang telah membentuk suatu kisah ini terukir dalam senandung lagu yang menggema menghantarkan kita kepada suatu ujung kesuksesan. Amin

Namun ayunan langkah kaki ini hendaklah dalam kebersamaan, dan tetap dalam kekompakan.


Dengan demikian, persahabatan charoeth tetap berlangsung selamanya dalam kedamaian, kecintaan, dalam suka dalam duka. Dan …


Untuk kalian semualah kujadikan sebuah buku inisebagai pegangan persahabatan kita juga sebagai rasa kecintaanku pada kalian semua wahai sahabat-sahabatku dan sebagai rasa kasihku pada kalian ….


Akuy, Ifay, Salloy, Hamid, Ipang, Zai, dicky, dan Boon dalam charoeth 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar